Tuesday, 14 August 2018


google-site-verification: googleba90614e04aba264.html https://www.youtube.com/channel/UC5JHuEmKLCOy_WVib2s-Opw?view_as=subscriber

Wednesday, 16 March 2016

laporan kimia-acara 1



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Alat adalah suatu benda yang dipakai untuk mengerjakan sesuatu, perkakas, perabot, yang dipakai untuk mencapai maksud ( Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2005, hal : 30 ).
Hal yang harus diperhatikan adalah kebersihan dari alat yang digunakan. Kebersihan dari alat dapat mengganggu hasil pratikum. Apabila alat yang digunakan tersebut tidak bersih, maka akan terjadi hal- hal yang tidak diinginkan. Contohnya jika pada alat – alat tersebut masih tersisa zat – zat kimia, maka zat tersebut dapat saja bereaksi dengan zat yang kita gunakan sesudahnya dan dapat mengakibatkan kegagalan dalam pratikum ( Anonim, 2012 )
Kesalahan dalam  penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan dalam galat pasti. Oleh karena itu,  pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat – alat dan bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar. (Anonim, 2012).  
1.2    TUJUAN
1.      Mahasiswa mengetahui nama dan fungsi alat- alat laboratorium
2.      Mahasiswa mengetahui jenis,sifat dan fungsi zat kimia
3.      Mahasiswa mengetahui cara penggunaan beberapa alat-alat laboratorium
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Alat-alat laboratorium merupakan alat yang kita butuhkan dalam proses penelitian atau pun proses praktikum. Dalam praktikum pengenalan alat-alatlaboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahan dari mikroba yang tidak diinginkan (Anonim.2013).
Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan pada upaya supaya mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks. Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yang terbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan, keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi, merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian.Banyak sekali alat-alat praktikum yang harus kita kenal dan kita ketahui agardalam proses penelitian dan praktikum berjalan lancar tanpa ada masalah.pengenalan alat ini juga akan menambah wawasan dan pengetahuan bagaimana cara kerja alat tersebut beserta fungsinya. tentu dari sini kita bisa belajar bagaimana penggunaannya agar dalam penelitian kita nanti mendapatkan hasilyang akurat dan dapat dipercaya.hasil penelitan tergantung dari proses penelitian,jika penelitian baik dan penggunaan alatnya benar tentu hasil pengamatan kita baik pula.alat-alat laboratorium juga tidak bisa digunakan jika tidak sesuai dengan fungsinya maka dari itu kita harus teliti dan mebutuhkan pengetahuan.
 Bagaimana mengunakan alat tersebut agar tidak terjadi salah penggunaan dan pemakainnya.Alat-alat laboratorium juga banyak yang berbahaya seperti alat yang harus seteril maka sebelum menggunakan alat tersebut kita harus mensterilkan tangan kita.jika tidak hal itu bisa mengganggu proses suatu penelitian dan tentunya akan berdampak pada hasil penelitian tersebut.perhatian terhadap penggunaan alat laboratorium harus diperhatikan guna keselamatan dan keberhasilan kerja atau penelitian. Dalam praktikum pengenalan alat-alat laboratorium dan alat-alat sterilisasi akan dijelaskan secara detail mengenai fungsi dan spesifikasi masing-masing alat tersebut. Sterilisasi adalah usaha untuk membebaskan bahan-bahandari mikrobia yang tidak diinginkan (Anonim,2013).
Jadi Alat-alat sterilisasi adalah alat yang digunakan untuk membebaskan suatu bahan atau alat lain dari mikroba yang tidak diinginkan.Pada umumnya kegiatan praktek laboratium diarahkan padaupaya supaya mahasiswa dituntut untuk menguji, memverifikasi atau membuktikan hukum atau prinsip ilmiah yang sudah dijelaskan oleh dosen,asisten dosen atau buku teks.Ada juga percobaan yang dirancang oleh dosen atau asisten dosen adalah mahasiswa disuruh melakukan percobaan dengan prosedur yang sudah terstruktur yang membawa mahasiswa kepada prinsip atau hukum yang tidak diketahui sebelumnya dari data empiris yang mereka kumpulkan hasil dari percobaan tersebut. Namun terdapat berbagai kelemahan dasar dari cara seperti ini, secara logis prinsip ilmiah dan hukum alam tidak dapat dibuktikan secara langsung; prinsip ilmiah dan hukum alam juga tidak dapat diuji hanya dengan jumlah percobaan yangterbatas yang dilakukan oleh mahasiswa. Keterbatasan alat yang digunakan,keterampilan yang dipunyai, waktu yang singkat dan kompleksitas generalisasi,merupakan keterbatasan percobaan mahasiswa yang menunjukkan hal yang hebat kalau mahasiswa bisa menghasilkan prinsip teoritis yang penting dari sekumpulan data mentah hasil percobaan.Maka bimbingan dari dosen dan asisten dosen sangat dibutuhkan dalam proses penelitian (Anonim,2013).
BAB III 
METODOLOGI

3.1 Alat-Alat
1.      Gelas Piala                              19. Corong
2.      Erlemeyer                                20. Rak Tabung Reaksi
3.      Labu Ukur                               21. Penjepit Tabung Reaksi
4.      Petridish                                  22. Statif dan Klem
5.      Gelas Ukur                              23. Sikat Tabung Reaksi
6.      Kaca Arloji                              24. Segitiga
7.      Tabung Reaksi                        25. Bola Hisap
8.      Cawan Penguap                      26. Lampu Spiritus
9.      Mortal                                     27. Bunsen
10.  Krush                                      28. Kaki Tiga
11.  Pipet Tetes                              29. Botol Semprot
12.  Pipet Volum                            30. Kawat Kasa
13.  Pipet Gondok                          31. Klem Utilitas
14.  Batang Pengaduk                    32. Oven
15.  Sudip                                       33. Tanur
16.  Corong pisah                           34. Hot Plane
17.  Desikator                                 35.Timbangan Analitis
18.  Buret

3.2  Cara Kerja
1.      Ko asst menunjukkan alat-alat laboratorium yang hendak dipelajari serta menjelaskan fungsi alat-alat tersebut kepada praktikan.
2.      Praktikan mendengar serta memerhatikan ko asst yang sedang mengenalkan alat-alat laboratorium.
3.      Menuliskan fungsi dari alat-alat laboratorium tersebut di buku panduan praktikum kimia sesuai yang dijelaskan oleh ko asst.
4.      Mengumpulkan buku panduan praktikum kimia untuk ditandatangani oleh ko asst .
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
No.
Nama Alat
Gambar
Fungsi
1.
Gelas Piala
clip_image006
Sebagai tempat untuk menyimpan dan meletakkan larutan. Gelas Piala memiliki takaran namun jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk mengukur volume suatu zat cair.
2.
Erlemeyer
clip_image002
Sebagai wadah unuk mereaksikan suatu zat kimia dalam skala yang cukup besar dan sebagai wadah dalam proses titrasi.
3.
Labu Ukur
clip_image015
Untuk membuat,menyimpan dan mengencer-
kan larutan dengan ketelitian yang tinggi.
4.
Petridish
sebuah wadah untuk membiakkan sel atau mikroba.
5.
Gelas Ukur  
clip_image016
Untuk mengukur volume larutan..
6.
Kaca Arloji
clip_image043
Sebagai wadah untuk menimbang bahan-bahan kimia yang berupa padat,serbuk serta kristal

7.
Tabung Reaksi
 Sebagai wadah satu atau dua jenis zat
8.
Cawan Penguap
clip_image063
Digunakan sebagai wadah untuk mengeringkan suatu zat
9.
Mortal
clip_image058
Menghaluskan zat yang masing bersifat padat/kristal.
10.
Krush
clip_image060
Sebagai wadah untuk menentukan kadar abu.
11.
Pipet Tetes
clip_image025
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil dari suatu tempat ke tempat lain.
12.
Pipet Volum
clip_image022
Untuk menentukan volume larutan
13.
Pipet Gondok
clip_image023
Untuk mengukur volume larutan
14.
Batang Pengaduk
clip_image027
Untuk mengocok atau mengaduk suatu larutan.
15.
Sudip
clip_image033
Untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam berupa padat atau bubuk.
16.
Corong Pisah
Untuk memisahkan larutan yang disebabakan oleh massa jenisnya yang berbeda

17.
Desikator
clip_image039
Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium.
18.
Buret
clip_image012
Digunakan untuk titrasi, tapi pada keadaan tertentu dapat pula digunakan untuk mengukur volume suatu larutan.
19.
Corong
clip_image008
Corong digunakan untuk memasukan atau memindah larutan dari satu tempat ke tempat lain
20.
Rak Tabung Reaksi
clip_image051
Sebagai tempat tabung reaksi.

21.
Penjepit Tabung Reaksi
clip_image053
Untuk menjepit tabung reaksi.
22.
Statif dan Klem
clip_image064
Sebagai penjepit soklet pada proses ekstraksi dan sebagai penjepit buret dalam proses titrasi sekaligus untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
23.
Sikat Tabung Reaksi
Untuk menyikat tabung reaksi
24.
Segitiga
clip_image066
Untuk menahan wadah, misalnya krush pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
25.
Bola Hisap
clip_image020
Untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan.
26.
Lampu Spritus
clip_image070
Untuk membakar zat atau memanaskan larutan.
27.
Bunsen
clip_image071
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
28.
Kaki Tiga
clip_image048
Kaki tiga sebagai penyangga pembakar spirtus.
29.
Botol Semprot
digunakan untuk menyimpan aquades dan digunakan untuk mencuci ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air.
30.
Kawat Kasa
clip_image049
Sebagai alas atau untuk menahan labu atau beaker pada waktu pemanasan menggunakan pemanas spiritus atau pemanas Bunsen
31.
Klem Utilitas
images.jpeg
Alat untuk Penjepit dan penyangga tabung erlemeyer saat dipanaskan
32.
Oven
clip_image073
Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
33.
Tanur
clip_image074
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C.dan untuk menentukan kadar abu

34.
Hot Plate
clip_image072
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
35
Timbangan Analitis
kk.jpeg
Tempat untuk menimbang zat-zat yang akan ditimbang dengan skala yang kecil.

 4.2 Pembahasan
1. Gelas kimia
Gelas tinggi berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya, terbuat dari kaca borosilikat yang tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi, menampung zat kimia, memanaskan cairan dan media pemanasan cairan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Simpan larutan didalamnya.
2. Erlenmeyer
Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin  kecil dengan skala sepanjang dindingnya, berfungsi untuk menyimpan dan  memanaskan cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan lap. Kemudian suatu larutan dimasukkan lalu dititrasi, kemudian digoyangkan memutar labu erlenmeyernya larutan, menampung filtrate hasil  penyaringan, dan menampung titran ( larutan yang dititrasi) pada proses filtrasi.
3. Labu ukur
Labu dengan leher yang panjang dan bertutup, terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai berfungsi untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dibersihkan dengan kain  lap. Kemudian dimasukkan larutan yang akan diencerkan atau masukkan zat dengan bantuan kertas isap, agar zat tidak menempel pada dinding diatas batas atas. Lalu dimasukkan aquadest untuk melarutkannya. Lalu paskan dengan batas bawah. Tutup lalu homogenkan.
4.Petridish
            Tempat untuk membiakkan mikroba
5.Gelas ukur
Berupa gelas tinggi dengan skala disepanjang dindingnya, terbuat dari kaca atau plastik yang tidak tahan panas, berfungsi untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan  tingkat  ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu.
6. Kaca arloji
Terbuat dari kaca bening dan memiliki berbagai ukuran berfungsi sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel, tempat saat menimbang bahan kimia, dan tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu dengan tissue atau lap, kemudian letakkan di atas gelas kimia jika akan digunakan sebagai tutup gelas kimia, atau letakkan bahan kimia yang akan ditimbang di atas kaca arloji tersebut.
7. Tabung reaksi
Berupa tabung yang terkadang dilengkapi tutup, terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia dan untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan terlebih dahulu lalu dikalibrasi dengan aqua dm setelah itu lap dengan lap atau kertas isap. Kemudian sampel yang akan direaksikan dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
8. Cawan penguap
Terbuat dari porselen, berfungsi untuk mrnguapkan larutan.masukkan bahan atau larutan yang akan diuapkan di atas cawan. Setelah itu panaskan atau uapkan ke dalam oven
9. Mortar dan Pastle
Terbuat dari kaca, porselen, atau batu granit berfungsi untuk menghancurkan dan mencampurkan  padatan. Cara menggunakannya yaitu masukkan bahan kimia berupa padatan ke dalam lumpang (Mortar) dan gerus hingga halus menggunakan alu (Pastle).
10.Krush
 Terbuat dari persolen dan bersifat inert, digunakan untuk memanaskan logam-logam.
11.Pipet tetes
Untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil
12. Pipet volum
Untuk mengukur volume larutan
13.Pipet gondok
Alat untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu maupun takaran bebas, berfungsi untuk mengambil cairan dalam jumlah tertentu secara tepat ( pipet seukuran), mengukur dan memindahkan larutan dengan volume tertentu secara tepat ( pipet berukuran ), dan untuk mengambil cairan dalam skala kecil ( pipet tetes ). Cara menggunakannya yaitu larutan dimasukkan kedalam gelas ukur. Sesuaikan dengan volume yang diperlukan. Baca ketepatan volume dengan melihat meniscus ke bawah.
14. Batang pengaduk
Terbuat dari kaca tahan panas berfungsi utnuk mengaduk cairan kimia dalam gelas kimia. Aduk larutan yang ada di dalam gelas kimia dengan batang pengaduk, lalu amati.
15. Sudip/Spatula
Berupa sendok panjang dengan ujung atasnya datar, terbuat daristainless steel atau alumunium berfungsi untuk mengambil bahan kimia yang berbentuk padatan dan dipakai untuk mengaduk larutan. Ambil bahan atau zat yang berupa padatan dengan spatula, kemudian letakkan di tempat menyimpan bahan seperti kaca arloji.
16.Corong pisah
Terbuat dari plastik atau kaca tahan panas dan memiliki bentuk seperti gelas bertangkai, terdiri dari corong dengan tangkai panjang dan pendek berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur karena adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi.
17.Desikator
            Untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Dikenal dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum.
18 Buret
Berupa tabung kaca bergaris dan memiliki kran diujungnya, berfungsi untuk mengeluarkan larutan dengan volume tertentu, biasanya digunakan untuk titrasi. Cara menggunakannya yaitu dibersihkan, dikalibrasi, lalu dikeringkan dengan batang pengaduk yang ditutupi dengan kertas isap. Periksa keadaan kerannya dan tetesannya apakah bocor atau tidak. Lalu dikalibrasi dengan larutan yang akan dimasukkan ke dalam buret, periksa apakah ada gelembung atau tidak. Buka keran perlahan untuk mengeluarkan larutannya.
19. Corong
Digunakan untuk memasukan atau memidahkan larutan penyaringan setelah diberikertas saring
20 Rak tabung reaksi
Rak tabung reaksi terbuat dari kayu dengan lubang – lubang seukuran tabung reaksi berfungsi sebagai tempat meletakkan tabung reaksi. Cara menggunakannya yaitu letakkan tabung reaksi kedalam lubang – lubang yang ada dalam rak tabung reaksi.
21.Penjepit tabung reaksi
            Untuk menjepit tabung reaksi.
22.Statif dan klem
Sebagai penjepit, misalnya:
-       Untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi
-       Menjepit buret dalam proses titrasi
-       Untuk menjepit kondensor pada proses destilasi
23 Sikat tabung reaksi
Untuk membersihkan tabung reaksi setelah digunakan untuk praktikum.
24.Segitiga
Untuk menahan wadah, misalnya krus pada saat pemanasan ataau corong pada waktu penyaringan.
25.Bola hisap
            Untuk menghisap larutan yang akan dipindahkan dari botol larutan
26.Lampu spritus
Untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses.
27.Bunsen
            untuk memanaskan larutan,dan dapat juga digunakan untuk sterillisasi dalam suatu proses
28. Kaki tiga
Besi  penyangga ring berfungsi untuk menahan kawat kasa dalam  pemanasan. Cara menggunakannya yaitu diletakkan di antara bunsen dan kawat kasa.
29.Botol semprot
            Tempat meletakkan aquades
30. Kawat kasa
Kawat yang dilapisi dengan asbes berfungsi sebagai alas dalam penyebaran panas yang berasal dari suatu pembatas. Letakkan kawat kasa di atas bunsen  dengan disangga kaki tiga. Lalu diletakkan alat gelas yang terdapat larutan yang akan dipanaskan
31.Klem utilitas
            Untuk menjepit alat alat gelas seperti,erlenmeyer,gelas piala,dll.
32.Oven
            Untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah.
33.Tanur
Digunakan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °c.
34.Hot plate
Untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar.
35. Timbangan analitis
            Untuk menimbang zat

BAB VI 
PENUTUP

6.1 Kesimpulan
1.       Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui nama-nama dan fungsi alat-alat laboratorium sehingga kita dapat menggunakannya pada fungsinya yang semestinya.
2.       Setiap jenis zat kimia memiliki sifat-sifat yang berbeda,misalnya asam yang bersifat korosif tehadap benda di sekitarnya,selain itu zat kimia memiliki fungsi yang sama.
3.       Setelah melakukan praktikum praktikan dapat mengetahui cara penggunaan beberapa alat laboratorium,Alat laboratorium memiliki fungsi dan cara penggunaan yang berbeda.

6.2 Saran
            Adapun saran yang dapat saya sampaikan untuk Praktikan diharapkan lebih teliti dan cermat dalam melakukan segala bentuk praktikum. Selain itu  Praktikan diharapkan agar selalu semangat dalam menghadapi kesulitan–kesulitan yang ada saat praktikum.Untuk ko asst semoga selalu sabar dalam membimbing adik-adik dalam pelaksanaan praktikkum walaupun praktikan sedikit menjengkelkan.

DAFTAR PUSTAKA

Ø  Anonim. 2013. Alat – Alat Kimia beseta Fungsinyawww.sholeh-alamak.blogspot.com
Ø  Anonim. 2013. Alat – alat Pratikum Kimia. www.scribd.com . 
Ø  Buku penuntun praktikum kimia 2013.laboratorium teknologi pertanian unib
Ø  Moningka.2008. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.
Ø  Ramli.2002 .Analisis Kimia Kualitatif. Erlangga, Jakarta.
Ø  Riadi.1990. Pemilihan Uji Laboratorium yang Efektif : Choosing Effective Laboratory Tests. Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Ø  Mardani, 2007. Intisari Kimia Farmasi Edisi Kedua. Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Ø  Braddy, James E. 1994. Kimia Universitas Edisi Kelima. Erlangga, Jakarta.