LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR – DASAR ILMU TANAH
Acara 1
Sidik cepat penetapan tekstur,struktur,dan konsistensi tanah di laboratorium
Acara 2
Pengamatan morfologi profil,pengambilan contoh dan pembuatan preparat tanah
Disusun oleh :
Nama : HENGKI HARIADI
NPM : E1D011056
LABORATORIUM ILMU TANAH
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2012
BAB 1
I.PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG
Acara 1
Sidik cepat penetapan tekstur,struktur,dan konsistensi tanah di laboratorium
Tekstur tanah adalah perbandingan relatif antara fraksi pasir,debu dan lempung. Pengelompokkan kelas tekstur dapat dibagi menjadi beberapa penggolongan,tergantung pada tujuannya.
Struktur tanah adalah gumpalan dari partikel-partikel primer tanah yang terpisahkan dari gumpalan tanah yang lain oleh bidang-bidang lemah tanah.Dalam deskrifsi tanah,struktur tanah dinyatakan menurut bentuk,ukuran,dan kekuatannya.
Konsistensi tanah adalah ketahanan tanah terhadap gaya-gaya yang bekerja padanya untuk mengubah bentuk atau untuk memecah bongkahan.konsistensi tanah dapat diterapkan dalam keadaan basah,lembab dan kering.
Acara 2
Pengamatan morfologi profil,pengambilan contoh dan pembuatan preparat tanah
Profil tanah merupakan penampang tegak tanah yang memperlihatkan berbagai lapisan tanah. Pengamatan profil sangat penting dalam mempelajari sifat-sifat tanah secara cepat dilapangan, terutama yang berkaitan dengan genetis dan klasifikasi tanah. Sidik cepat beberapa sifat fisik, kimia dan biologi tanah juga biasanya dilakukan dengan bersamaan dan merupakan bagian pengamatan profil tanah. Evaluasi terhadap sifat-sifat tanah ini kemudian dilanjutkan secara lebih rinci di laboratorium dengan menggunakan contoh tanah.
Contoh tanah dibedakan atas beberapa macam tergantung pada tujuan dan cara pengambilan. Bila contoh tanah diambil pada setiap lapisan untuk mempelajari perkembangan profil menetapkan jenis tanah maka disebut “contoh tanah satelit”. Contoh tanah yang diambil dari beberapa tempat dan digabung untuk menilai tingkat kesuburan tanah disebut “contoh tanah komposit”. Pengambilan contoh tanah secara komposit dapat menghemat biaya analisis bila dibandingkan dengan pengambilan secara individu ( Peterson dan calvin, 1986 ).Adalagi contoh tanah yang diambil dengan pengambilan sampel (care) dan disebut dengan contoh tanah utuh, yang biasanya digunakan untuk menetapkan sifat tanah disebut contoh tanah utuh karena strukturnya asli seperti apa adanya di lapangan sedangkan contoh tanah yang sebagian atau seluruh strukturnya telah rusak disebut contoh tanah terganggu.
Contoh tanah dibedakan atas beberapa macam tergantung pada tujuan dan cara pengambilan. Bila contoh tanah diambil pada setiap lapisan untuk mempelajari perkembangan profil menetapkan jenis tanah maka disebut “contoh tanah satelit”. Contoh tanah yang diambil dari beberapa tempat dan digabung untuk menilai tingkat kesuburan tanah disebut “contoh tanah komposit”. Pengambilan contoh tanah secara komposit dapat menghemat biaya analisis bila dibandingkan dengan pengambilan secara individu ( Peterson dan calvin, 1986 ).Adalagi contoh tanah yang diambil dengan pengambilan sampel (care) dan disebut dengan contoh tanah utuh, yang biasanya digunakan untuk menetapkan sifat tanah disebut contoh tanah utuh karena strukturnya asli seperti apa adanya di lapangan sedangkan contoh tanah yang sebagian atau seluruh strukturnya telah rusak disebut contoh tanah terganggu.
I.2 TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun tujuan dari kedua acara praktikum ini adalah :
Acara 1
1.Menentukan kelas teksturdengan metode rasa perabaan dilaboratorium.
2.Menentukan bentuk,ukuran dan kekuatan struktur tanah secara cepat.
3.Menetapkan konsistensi tanah dalam keadaan basah,kering dan lebab.
4.Melatih mahasiswa dalam penetapan tekstur,struktur dan konsistensi tanah sebelum terjun ke lapangan.
Acara 2
1.Untuk mempelajari sifat-sifat dari beberapa jenis tanah pada setiap lapisan atau horison.
2.Mengambil contoh tanah di lapangan untuk dianalisis di laboratoirum.
3.Menyiapkan contoh tanah sebelum dianalisis.
BAB II
II.1 TINJAUAN PUSTAKA
Penetapan kelas tekstur akan mengikuti bagian air,yaitu suatu metode yang dikembangkan oleh Notohadiprawiro(1985).
Ada beberapa macam definisi tanah, menurut Joffe dan Marbut ( ahli ilmu tanah dari USA ), tanah adalah tubuh alam (natural body) yang terbentuk dan berkembang sebagai akibat bekerjanya gaya-gaya alam atau natural forces terhadap bahan-bahan alam (natural material ) dipermukaan bumi.Tanah tersusun atas : bahan mineral, udara dan air tanah. Susunan utama tanah berdasarkan volume dari jenis tanah dengan tekstur berlempung, berdebu dengan catatan tanaman dapat tumbuh dengan baik yaitu udara 25 %, air 25 %, mineral 45 % dan bahan organik 5%.
Horison adalah lapisan-lapisan tanah yang terbentuk karena hasil dari proses pembentukkan tanah. Horison-horison yang menyusun profil tanah dari atas ke bawah adalah :
a.Horison O
a.Horison O
Horison ini diketemukan pada tanah di dalam hutan yang belum terganggu dan merupakan horison organik yang terbentuk di atas lapisan mineral. Horison ini terdiri dari horison O1 yang mana bentuk asli sisa-sisa tanaman masih dapat dibedakan dengan jelas dan O2 dimana sisa-sisa tanaman tidak dapat dibedakan dengan jelas.
b.Horison A
Horison ini merupakan horison yang berada di permukaan tanah yang terdiri atas campuran antara bahan organik dan bahan mineral dan merupakan horison pencucian atau eliviasi dari bahan-bahan seperti liat, asam-asam organik serta kation-kation terutama Ca, K, Na dan Mg.
c.Horison C
c.Horison C
Horison ini merupakan lapisan bahan induk tanah yang telah mengalami pelapukan.Proses pelapukkan yang terjadi pada horison ini baru pada tahap pelapukan fisik dan belum mengalami perubahan secara kimiawi. Pengaruh mahluk hidup belum mencapai horison ini.
d.Horison D atau R
Horison merupakan sumber bahan penyusun tanah yang sangat menentukan sifat-sifat tanah yang terbentuk.
Tanah yang berkembang dengan berbagai proses tersebut memiliki sifat-sifat yang berbeda-beda. Perbedaan itu meliputi : perbedaan sifat profil tanah seperti dan susunan horison, kedalaman solum tanah, kandungan bahan-bahan organik dan liat, Kandungan air dan sebagainya.
Batas suatu horison dengan horison lain dalam suatu profil tanah dapat dilihat dengan jelas atau baur. Disamping itu bentuk topografi dan batas horison dapat rata, berombak. Tidak teratur dan terputus. Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, penyebab perbedaan warna pada umumnya karena perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik maka warna tanah akan semakin gelap, warna tanah ditentukan dengan menggunakan warna baku dalam buku “Munsell Soil Color Chart” dalam warna baku disusun oleh 3 variabel yaitu Hue, Value dan Chroma.Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah.Berdasarkan perbandingan butir pasir, debu dan liat maka tanah dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur yaitu:
Batas suatu horison dengan horison lain dalam suatu profil tanah dapat dilihat dengan jelas atau baur. Disamping itu bentuk topografi dan batas horison dapat rata, berombak. Tidak teratur dan terputus. Warna tanah merupakan petunjuk untuk beberapa sifat tanah, penyebab perbedaan warna pada umumnya karena perbedaan kandungan bahan organik. Makin tinggi kandungan bahan organik maka warna tanah akan semakin gelap, warna tanah ditentukan dengan menggunakan warna baku dalam buku “Munsell Soil Color Chart” dalam warna baku disusun oleh 3 variabel yaitu Hue, Value dan Chroma.Tekstur tanah menunjukkan kasar halusnya tanah.Berdasarkan perbandingan butir pasir, debu dan liat maka tanah dikelompokkan ke dalam beberapa macam kelas tekstur yaitu:
ÿ Kasar terdiri dari pasir dan pasir berlempung
ÿ Agak kasar terdiri dari lempung berpasir dan lempung berpasir halus.
ÿ Sedang: lempung berpasir sangat halus, lempung, lempung bedebu dan debu
ÿ Agak halus: lempung liat, lempung liat berpasir, dan lempung liat berdebu.
ÿ Halus: liat berpasir, liat berdebu dan liat.Untuk mengukur baisanya digunakan segitiga tekstur tanah. Struktur tanah merupakan gumpalan kecil dari butir tanah. Gumpalan struktur terjadi karena butir-butir pasir pasir, debu dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti bahan organik, oksidasi dan lain-lain. Konsistensi tanah menunjukkan kekuatan daya kohesi butir tanah atau daya adhesi butir tanah dengan benda lain.Bulk density, menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori tanah. Pori tanah adalah bagian yang tidak terisi bahan padat tanah ( terisi oleh udara dan air ). Terbagi atas pori makro dan mikro. Cole merupakan sifat mengembang ( bila basah ) dan mengerut ( bila kering ). Nilai-Nematoda merupakan nilai untuk menunjukkan tingkat kematangan tanah. Sifat – sifat lain dari tanah yaitu keadaan batuan pada ( pan ), kedalaman efektif dan lereng.
BAB III
METODELOGI
III.1 Bahan dan alat
Adapun bahan dan alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah :
parang, cangkul, meteran, pisau lapang, buku standar warna, daftar isian alat tulis, aquades, kantong plastik, ring sampel, lem, lebel, kertas koran, tampir atau nyiru, lumpang dan ayakan 2 dan 0,5 mm.
III.2 Metode dan cara kerja
Metode yang digunakan adalah terjun langsung ke lapang.Adapun cara kerja adalah:
1.Dipilih tempat yang sesuai untuk pembuatan profil,dibersihkan dari vegetasi yang menutupi permukaan.
2.Dibuat lubang profil. Penampang pengamatan sebaiknya sebelah atas lereng sinar matahari.
3.Pengamatan jangan dilakukan pada waktu hujan, disemprotkan bagian kering dengan aquades dan terkena Menentukan batas lapisan (horison ) dengan menusuk profil pada sisi pengamatan dengan pisau lapang dambil meremas gumpalan tanah ditangan kiri atau dengan cara memukul-mukul untuk mengetahui perbedaan bunyinya.
4.Diperhatikan perbedaan warna, tekstur dan kepadatan lapisan kemudian diukur kedalaman masing-masing horison dari atas ke bawah.
5.Digunakan kriteria penilaian kemudian diisi tabel isian di buku penuntun praktikum.
6.Untuk pengambilan contoh tanah dilakukan dengan pisau lapang sebanyak 2 kg pada masing-masing horison dan dimasukkan ke dalam kantong plastik,diberi label dan keterangan lalu ikat dengan karet.
6.Untuk pengambilan contoh tanah dilakukan dengan pisau lapang sebanyak 2 kg pada masing-masing horison dan dimasukkan ke dalam kantong plastik,diberi label dan keterangan lalu ikat dengan karet.
7.Untuk pengambilan contoh tanah utuh dilakukan dengan bantuan ring sampel.
8.Dimasukkan ring sampel pelan-pelan, ditekan dengan menggunakan papan datar lalu dikeluarkan. Masukkan ke dalam plastic dan diberi label.
8.Dimasukkan ring sampel pelan-pelan, ditekan dengan menggunakan papan datar lalu dikeluarkan. Masukkan ke dalam plastic dan diberi label.
9.Untuk persiapan preparat, kita keringkan udara tanah terganggu diatas tanpir yang telah dialasi dengan koran. Bongkah tanah yang besar dikecilkan, sisa tumbuhan, akar dan batuan dipisahkan lalu tata dengan baik.
10.Dikering dan di anginkan selama2-3hari.
11.Setelah kering tanah ditumbuk dan diayak dengan ayakan. Tanah ini disimpan dalam kantong plastik yang telah diberi label, sisanya dalam kantong plastik dengan kode yang sama. Tanah ini digunakan untuk analisis berat jenis, kadar air, kering angin, tekstur dan DHL.
12.Diambil contoh tanah secukupnya lalu diayak dengan ayakan. Disimpan dalam kantong plastik dan diberi label.Tanah ini digunakan untuk analisis bahan organik
13.Disimpan tanah dalam ring sampel analisis bahan organik.Pengukuran tanah ini digunakan untuk konduktivitas hidrolika, tanah jenuh, berat volum dan kadarlengas.
12.Diambil contoh tanah secukupnya lalu diayak dengan ayakan. Disimpan dalam kantong plastik dan diberi label.Tanah ini digunakan untuk analisis bahan organik
13.Disimpan tanah dalam ring sampel analisis bahan organik.Pengukuran tanah ini digunakan untuk konduktivitas hidrolika, tanah jenuh, berat volum dan kadarlengas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil Pengamatan
Adapun hasil praktikum yang saya dapat adalah:
• Lokasi Pengamatan : Samping TIP
• Profil nomor : 1
• Bahan induk : Tupa Masam
• Tumbuhan : Hutan sekunder
• Posisi tanah : Ideslope
• Kelembaban : Lembab .
• Kelerengan : 0 %
• Drainase : Bururk
• Tingkat erosi : Besar
•Pemerian oleh : Senin, pukul 10 : 00
IV.2 Pembahasan
Pada pembahasan ini, dapat diuraikan dari hasil praktikum yang telah dilakukan dilokasi antara samping TIP bahwa horison O jeluknya 1 cm,warnanya very dark gray dan perakarannya 60%,horison A jeluknya 25 cm,berwarna weok red,perakarannya 50%,horison E jeluknya 45 cm,berwarna red ,perakaran 30 % dab pada horison B jeluknya 50 cm,berwarna red dan perakarannya 0%. Pada pemberian profil tanah yang dilakukan pada sabtu kemarin yang tidak memiliki perakaran yaitu pada horison B dan jeluk yang paling rendah pada horison O.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
V.1 kesimpulan
Kesimpulan dari pembahasan diatas adalah profil tanah disusun oleh lapisan-lapisan tanah atau lebih dikenal dengan horison-horison. Horison yang menyusun solum tanah adalah horison A ( A1, A2, A3 ) dan horison Bahan-bahan ( B1, B2, B3 ) serta ditambah dengan horison C dan horison Reaksi yang kedua horison ini tidak kami ketemukan dalam praktikum dan tanah terdiri dari hasil pelapukkan batuan yang bercampur dengan bahan organik.
Proses perkembangan atau penyusunan tanah yang berbeda akan mengakibatkan perbedaan
Proses perkembangan atau penyusunan tanah yang berbeda akan mengakibatkan perbedaan
sifat-sifat tanah pada suatu daerah. Sifat fisik tanah pada setiap lapisan / horison dipengaruhi oleh tekstur tanah, struktur tanah, konsistensi tanah, porositas tanah, warna tanah, drainase tanah,Bulk density cole serta keadaan perakaran dan lingkungan.
V.2 Saran
Seharusnya mahasiswa ditunjuk satu persatu untuk melihat keadaan tanah dan membedakan antara horison tanah,agar mahasiswa lebih mengetahui horison – horison yang ada didalam tanah.
- Abdula. 2006.Ilmu Tanah.Swadaya;Jakarta.
- Hakim, Nurhayati, dkk. 1986. Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Universitas Lampung. Lampung.
- Harejowigeno, Sarwono. 1995. Ilmu Tanah. Cv. Akademika Pressindo. Jakarta.
- Ilmu Tanah.Lab. Ilmu Tanah. Fakultas pertanian . Universitas Bengkulu. Bengkulu.
- Soeparti, Goeswono. 1983. Sifat Dan Ciri Tanah. IPB. Bogor.
- Tim pengasuh Praktikum Dasar-Dasar Ilmu Tanah. 2002. Petunjuk Praktikum Dasar-Dasar.
No comments:
Post a Comment