Sunday, 12 October 2014

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR TENTANG Sel Hewan, Sel Tumbuhan, dan Benda Kecil Lainnya

LAPORAN PRAKTIKUM
BIOLOGI DASAR
Sel Hewan, Sel Tumbuhan, dan Benda Kecil Lainnya
Disusun oleh :
HENGKI HARIADI
E1D011056
SOSIAL EKONOMI PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
  1. Pendahuluan
1.1 Latar belakang
Sel merupakan organisasi terkecil dari materil yang mengandung kehidupan. Beberapa ahli biologi mengatakan adanya kehidupan didalam suatu partikel yang lebih kecil dari sel yang terkecil di sebut virus.
Bentuk sel ada yang pipih, memanjang, sangat panjang dan bikonkaf. Sedang ukuran dari sel pada umumnya microskopis. Pada manusia diameter rata-rata kira-kira 10ยต, namun pada sel-sel telur yang belum memulai perkembangan, merupakan sel tungal yang biasanya terlihat dengan mata biasa (anonymous, 2009).
Sel pertama kali dikenalkan oleh Robert hooke pada tahun 1665 yang mengamati jaringan gabus pada tumbuhan yang merupakan kesatuan fungsional makhluk hidup. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secarqa autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi (anonymous, 2009).
1.2 Maksud dan tujuan
Maksud dengan adanya praktikum ini adalah agar para praktikan dapat mengetahui ciri-ciri dan perbedaan antar sel hewan dengan sel tumbuhan.
Tujuan dengan diadakanya praktikun biologa dasar tentang sel hewan dan sel tumbuhan adalah untuk menerapkan penggunaan dengan baik dan tepat, serta memahami ciri-ciri sekaligus dapat membedakan sel hewan dengan sel tumbuhan.
1.3 Waktu dan tempat
Praktikum buologi dasar tentang sel hewan dan sel tumbuhan dilaksanakan padahari senin tangal 12 oktober 2009 pukul 10.00-12.00 wib. Bertempat di laboratorium IIP (ilmu-ilmu perairan) fakultas perikanan dan ilmu kelautan universitas Brawijaya Malang
2. Tinjauan pustaka
2.1 Pengertian sel
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupai dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan di atur dalam suatu sel dan berlangsung didalamnya. Sel juga terbagi menjadi 2 yaitu: sel eukariota, dan sel prokariota. Sel prokariota beradaptasi dengan kehidupan uniselular, sedangkan sel-sel eukariota beradaptasi untuk hidup saling kerja sama dalam lingkup yang rapi (anonymous 2009)
2.2 bentuk-bentuk sel dan contohnya
Pada sel hewan bentuknya tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel , sehinga membrane sel dapat bergerak dengan bebas. Pada tumbuhan bentuknya tetap karenamemiliki dinding sel, sehingga gerakaan membrane sel terbatas. Sel bisa berbentuk batang (basil), bulat (coclus), oval dan spiral (anonymous 2009).
2.3 Bagian-bagian sel dan fungsinya
> Membran plasma : berfungsi untuk melindungi sel, mengatur keluar masuknya zat-zatdan sebagai respirator dari rangsanganluar sel.
> sitoplasma : sebagai tempat berlangsungnya reaksi metabolisme sel.
> nucleus : sebagai pengendali kehidupan sel, pengatur pembelahan sel, pengatur warisan sifat dan pengatur pembelahan sel.
> lisosom : berfungsi mencerna zat-zat yang masuk ke dalam sel
> RE (halus) : berfungsi mensitesis lemak, dan menetralisir racun.
> kompleks golgi : organel yang menampung dan mengolah protein.
> mikrotubulus : mengatur dalam pergerakan kromosom saat sel membelah.
> vakoula : tempat menyimpan cadangan makanan
> mitokondria : sebagai tempat respirasi selular.
> badan bolgi : merupakan tempat situs respirasi selular.
> kloroplas : tempat berlangsungnya fotosintesis.
2.4 Perbedaan sel hewan dengan sel tumbuhan
No Sel tumbuhan Sel hewan
1 Tidak ada sentriol Terdapa sentriol
2 Terdapat sitokenesis Tidak ada pembentukan dinding sel
3 Tidak ada pembatasan pertumbuhan Terdapat batasan pertumbuhan
4 Sel lebih besar Sel lebih kecil
5 Tidak mempunyai sentrosom Mempunyai sentrosom
6 Tidak memiliki lisosom Memiliki lisosom
7 Mempunyai dinding sel Mempunyai dinding sel

3. METODOLOGI
3.1 Alat dan fungsi
Dalam praktikum biologi dasar tentang sel hewan, sel tumbuhan dan benda kecil lainya adapun alat-alat yang digunakan diantaranya:
Microskop binokuler : untuk mengamati sel hewan dan sel tumbuhan
Object glass : sebagai wadah untuk meletakan preparat
Tissue : untuk membersihkan kaca preparat sebelum di letakan pada microskop.
Silet : untuk mengiris tipis bahan-bahan yang akan diamati dengan menggunakan microskop.
Cover glass : untuk melindungi atau untuk menutup preparat.
Lap flannel : unng tuk membersihkan cover glass.
Jarum pentul : untuk mengambil sel gabus pada batang ketela pohon.
Batang korek api : untuk mengambil epithelium squamosum pada pipi.
3.2 Bahan dan fungsi
Dalam praktikum mengenai sel tumbuhan, sel hewan dan benda kecil lainya adapun bahan-bahan yang digunakan diantaranya:
Ephitelium squasum pipi : sebagai bahan yang akan diamati untuk dilihat bentuk selnya.
Ketela pohon : sebagai bahan yang akan diamati bentuk selnya
Kulit umbi bawang merah : sebagai bahan yang akan diamati bentuk selnya
Kentang : sebagai bahan yang akan diamati bentuk selnya.
Sel gabus / irisan gabus : sebagai bahan yang akan diamati bentuk selnya.
Paramecium dan muchor : sebagai bahan yamg akan diamati bentuk selnya.
Aquades : untuk memperjelas hasil pengamatan
Larutan y-ky : untuk memperjelas hasil pengamatan.
3.3 Skema kerja
  • Kentang
1. mikroskop disiapkan
2. kentang :
Disayat tipis dengan silet
Diletakan pada objek glass.
Di tetesi larutan y-ky (1 tetes)
Di tutup dengan cover glass.
Di ganti dengan microskop dengan perbesaran 400X
Di amati dan di gambar
  • Ketela pohon
1. mikroskop disiapkan
2. Ketela pohon :
Diambil , disayat tipis dengan silet
Diletakan pada objek glass.
Di tetesi larutan y-ky (1 tetes)
Di tutup dengan cover glass.
Di ganti dengan microskop dengan perbesaran 400X
Di amati dan di gambar
  • Umbi bawang merah
1. Mikroskop disiapkan
2. Umbi bawang merah :
Diambil , disayat tipis dengan silet
Diletakan pada objek glass.
Di tetesi aquades
Di tutup dengan cover glass.
Di ganti dengan microskop dengan perbesaran 400X
Di amati dan di gambar
  • Paramecium
1. mikroskop disiapkan
2.Kultur jaringan air
3. Paramecium :
Diambil dengan menggunakan pipat tetes
Di teteskan pada objek glass.
Di tutup dengan cover glass.
Di ganti dengan microskop dengan perbesaran 400X
Di amati dan di gambar
  • Epithelium pipi
1. mikroskop disiapkan
2. Epithelium diambil di pipi :
dikorek bagian dalam pipi dengan menggunakan batang korek api
dioleskan di atas objek glass.
di tetesi dengan larutan larutan biru metile
di tutup dengan cover glass.
di ganti dengan microskop dengan perbesaran 400X
di amati dan di gambar
  • muchor
1. mikroskop disiapkan
2. Mucor diambil pada air tawar :
Di diamkan beberapa hari di udara terbuku
Diambil dengan menggunakan pipet tetes
Dioleskan di atas objek glass.
Di tetesi dengan alcohol 20%
Di tutup dengan cover glass.
Di ganti dengan microskop dengan perbesaran 400X
Di amati dan di gambar
4. PEMBAHASAN
    1. Data uji Pengamatan
NO NAMA SEL GAMBAR TANGAN GAMBAR LITERATUR
1
2
3
4
5
6
KENTANG
SEL GABUS
PARAMECIUM
SEL BATANG KETELA
MUCHOR
EPHITELIUM PIPI


4.2 Analisa prosedur
- kentang
Pertama-tama mempersipkan alat dan bahan, kemudian menyayat kentang tipis-tipis dengan menggunakan silet lalu meletekan sayatan kentang pada objek glass dan tatasi kentang dengan larutan y-ky kemudian menutup objek glass dengan menggunakan cover glass terus mengamati dengan menggunakan microskop yang menggunakan perbesaran 400X kemudian mengamati dan mengambar.
  • ketela pohon
pertama-tama mempersiapkan alat dan bahan yang akan diggunakan.kemudian menyayat tipis ketela pohon dengan menggunakan silet kemudian meletakan objek pada objek glass dan menetesi dengan aquades. Usahakan objek glass miring dengan kemiringan 45 derajat kemudian menutup dengan cover glass terus mengamati menggunakan microskop dengan perbesaran 400X terus mengamati dan menggambar objek.
  • Bawang merah
Pertama-tama mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan , mula-mula menyayat kulit bawang tipis –tipis dengan menggunakan silet, kemudian meletakan pada objek glass dan menetesi menggunakan aquades, usahakan objek glass miring kira-kira 45 derajat kemudian menutup bengan cover glass kemudian mengamati dengan menggunakan microskop dengan perbesaran 400X terus mengamati dan menggambar.
  • Paramechium
Pertama-tama mempersiapkan alat dan bahan yang akan diggunakan, kemudian mengambil segelas air kultur jerami dan mengambil beberapa tetes dengan menggunakan pipet tetes lalu meneteskan pada objek glass usahakan objek glass miring kira-kira 45 derajat terus di tutup dengan cover glass, kemudian mengamati dengan microskop dengan perbesaran 400X lalu mengamati dan menggambar
  • Ephitelium pipi
Pertama-tama mempersiapkan alat dan bahan yang akan diggunakan,kemudian mengorek pada bagian pipi dalam menggunakan korek penthul, , kemudian meletakan pada objek glass dengan menetesi larutan biru methilen, usahakan objek glass miring kira-kira 45 derajat kemudian menutup bengan cover glass kemudian mengamati dengan menggunakan microskop dengan perbesaran 400X terus mengamati dan menggambar.
    1. Analisa Hasil
Dari data pengamatan yang telah dilakukan didapatkan gambar-gambar sebagai berikut:
Sel kentang mucor
Epithelium pipi sel batang ketela
paramecium sel gabus
pada literature terdapat gambar seperti padahasil pengamatan terdapatbeberapa gambar yang tidak sama yaitu: ephitelium pipi dan sel gabus. Kemungkinan pada percobaan kali ini tedapat kesalahan atau ketidaksamaam microskop didalam perbesaran ataupun jenisnya. Pada gambar asli bentuk sel gabus tetapi pada gambar litertur bentuknya seperti sel bawang. Sedangkan bentuk sel epithelium pipi menurut pengamatan dari praktikum bentuknya memanjang pada inti sel lalu pada gambar literatur bentuknya seperti sel bawang juga. Jadi dari hasil pengamatan yang telah dilakukan dengan menggunakan perbesaran 10X10 = 100X perbesaran dengan menggunakan lensa okuler X lensa objektif.
5. PENUTUP
5.1 KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum biologi mengenai sel hewan dan sel tumbuhan dapat di simpulkan bahwa:
  • Sel merupakan penyusun struktur kehidupan yang paling kecil atau paling sederhana .
  • Pada sel hewan bentuk sel tidak tetap karena tidak memiliki dinding sel sehingga membrane sel dapat bergerak dengan bebas.
  • Pada tumbuhan memiliki bentuk yang tetap karena memliki sel sehingga gerakan membrane sel terbatas.
  • Pada praktikum mengenai sel hewan dan tumbuhan adapun alat-alat yang digunakan diantaranya: microskop binokuler, objek glass, tissue silet batang korek api, jarum penthul dan cover glass.
  • Pada praktikum mengenai sel hewan dan tumbuhan adapun alat-alat yang digunakan diantaranya: ketela pohon, bawang merah, ephitelium squasum, kentang sel gabus, paramecium, aquades dan larutan y-ky.
5.2 SARAN
Setiap pengamatan harus dilakukan dengan teliti untuk mendapatkan hasil yang maximal. Dalam proses pengamatan objek dengan menggunakan microskop pengaturan focus sebaiknya dilakukan dengan pelan-pelan.

No comments: