Sunday, 13 May 2012

Kenaikan BBM Bukti Pemerintah “Cerdas”

Pemerintah memang bertekad ingin menuntaskan kemiskinan di Indonesia, berbagai cara sudah ditempuh namun jumlah orang miskin semakin meningkat tajam. Indikator keberhasilan pemerintah memang bisa dilihat dari berkurangnya jumlah penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan. Sehingga perlu dilakukan terobosan-terobosan baru agar target pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan sampai dengan tahun 2014 dapat segera terwujud.

Salah satu langkah Pemerintah yang akan dilakukan adalah dengan menaikan harga BBM, kalau boleh dibilang terlambat, sebenarnya kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM memang sudah tepat, sehingga angka kemiskinan diharapkan dapat segera terwujud.

Pengamat ekonomi mengatakan Pemerintah dalam menaikan harga BBM harus lebih tegas dan berani, kalau perlu kenaikan harga BBM ini bisa dilakukan sebanyak 100 persen sehingga keinginan Pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan bisa lebih cepat terealisasi.

Berikut ini Analisanya terkait dengan rencana Pemerintah untuk mengurangi angka kemiskinan dengan menaikkan harga BBM :

Pertama :
Kenaikan BBM sudah pasti akan di ikuti melambungnya harga bahan kebutuhan pokok akibatnya daya beli masyarakat berkurang, awalnya rakyat miskin hanya mampu makan sehari satu kali kini mereka jadi makan satu kali untuk tiga hari sebab mereka sudah tidak mampu lagi membeli bahan kebutuhan pokok yang harganya semakin mahal. Karena rutin mereka makan satu kali untuk tiga hari, lama-lama mereka mati kelaparan, akibatnya orang miskin jadi berkurang.

Kedua :
Kenaikan BBM akan berdampak pada naiknya tarif angkutan umum, Rakyat miskin yang tadinya bisa naik angkutan umum, sekarang harus jalan kaki, karena dalam keadaan lapar dan haus serta pikiran stress akibat kenaikan BBM hingga tidak konsentrasi di jalan akibatnya sering ketabrak angkutan umum yang lagi ngebut karena ngejar setoran gara-gara BMM nya naik. Pejalan kakinya pun akhirnya mati, akibatnya orang miskin jadi berkurang.

Ketiga :
Kenaikan BBM membuat rakyat miskin menjadi panik dan nekat, Karena terdorong untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari mereka akhirnya berani melakukan pencurian dan perampokan, aksi pencuriannya akhirnya ketahuan oleh warga dan ditangkap lalu digebukin massa sampai mati, akibatnya orang miskin jadi berkurang.

Keempat :
Kenaikan harga BBM membuat ibu-ibu rumah tangga menjadi stress, beban hidup semakin berat. Sehingga membuat mereka frustasi tidak sanggup menanggung derita hidup yang berkepanjangan, akhirnya banyak yang kurang iman dan nekad melakukan bunuh diri, terkadang bunuh diri ini juga mengikutsertakan anak-anaknya agar terlepas juga dari penderitaan hidup didunia. Akibatnya orang miskin jadi berkurang.

Kelima :
Kenaikan harga BBM ini juga berdampak naiknya harga obat generik yang selama ini menjadi andalan buat masyarakat tidak mampu, karena harga obat tidak terjangkau, kondisi penyakit pun akan sangat sulit untuk diharapkan bisa sembuh. Karena sakit tidak diobati, maka lama-lama mereka juga akan mati. Akibatnya orang miskin jadi berkurang

Demikian analisa yang dapat disimpulkan mengapa Pemerintah begitu bernafsu untuk menaikkan harga BBM, karena Pemerintah memang bertekad agar Kemiskinan dapat segera berkurang sehingga indikator ini dapat menjadi bukti bahwa pemerintah telah berhasil mengurangi angka kemiskinan di Indonesia.
Dampak politisnya kepercayaan masyarakat pun akan semakin besar kepada Pemerintah sehingga peluang Partai Penguasa pada Pemilu tahun 2014 bisa meraih dukungan yang luas dari masyarakat dan memperoleh kekuasaan kembali.

No comments: