I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Vitamin
adalah suatu zat organik yang diperlukan tubuh sebagai pengaturan
proses fisiologis tubuh. Walaupun diperlukan dalam jumlah sedikit tetapi
fungsinya tidak dapat digantikan dengan zat-zat lain.
Vitamin
C disebut juga asam askorbat. Vitamin C banyak terdapat pada
buah-buahan dan sayuran berwarna hijau. Kekurangan vitamin C
mengakibatkan skorbutum, pendarahan pada kulit, kerusakan sendi, dan
gusi. Untuk menguji kandungan vitamin C pada bahan makanan dapat
menggunakan larutan amilum iodida atau biasa juga menggunakan betadine.
B. TUJUAN
- Mengetahui kandungan vitamin C jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin c tablet, dan tomat
- Menghitung kadar vitamin C paa jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin C tablet, dan tomat
- Mengkomunikasikan peran vitamin C pada tubuh
II. MATERI POKOK
Vitamin C adalah salah satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan penting dalam menangkal berbagai penyakit.
Vitamin
ini juga dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam
askorbat. Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang mampu
menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular. Beberapa
karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi oleh panas,
cahaya, dan logam. Buah-buahan, seperti jeruk, merupakan sumber utama
vitamin.
Sejarah penemuan
Vitamin
C berhasil diisolasi untuk pertama kalinya pada tahun 1928 dan pada
tahun 1932 ditemukan bahwa vitamin ini merupakan agen yang dapat
mencegah sariawan. Albert Szent-Gyorgyi menerima penghargaan nobel dalam fisiologi atau kedokteran
pada tahun 1937 untuk penemuan ini. Selama ini vitamin C atau asam
askorbat dikenal perananny dalam menjaga dan memperkuat imunitas
terhadap infeksi. Pada beberapa penelitian lanjutan ternyata vitamin C
juga telah terbukti berperan penting dalam meningkatkan kerja otak. Dua
peneliti di Texas Woman's University menemukan bahwa murid SMTP
yang tingkat vitamin C-nya dalam darah lebih tinggi ternyata
menghasilkan tes IQ lebih baik daripada yang jumlah vitamin C-nya lebih
rendah.
Peranan vitamin C dalam tubuh
Vitamin
C diperlukan untuk menjaga struktur kolagen, yaitu sejenis protein yang
menghubungkan semua jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan
jaringan lain di tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat
menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka ringan.
Vitamin
c juga berperan penting dalam membantu penyerapan zat besi dan
mempertajam kesadaran. Sebagai antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas
di seluruh tubuh. Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga dapat
meningkatkan pembuangan feses atau kotoran. Vitamin C juga mampu
menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di Institut Teknologi
Massachusetts menemukan, pembentukan nitrosamin (hasil akhir pencernaan
bahan makanan yang mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa
yang diberi vitamin C berkurang sampai 81%.
Hipoaskorbemia (defisiensi asam askorbat) bisa berakibat seriawan, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi
tidak sehat sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah
kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di
samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah kesehatan
lain, seperti kolesterol tinggi, sakit jantung, artritis (radang sendi),
dan pilek.
Konsumsi
Kebutuhan
vitamin C memang berbeda-beda bagi setiap orang, tergantung pada
kebiasaan hidup masing-masing. Pada remaja, kebiasaan yang berpengaruh
di antaranya adalah merokok, minum kopi, atau minuman beralkohol,
konsumsi obat tertentu seperti obat antikejang, antibiotik tetrasiklin,
antiartritis, obat tidur, dan kontrasepsi oral. Kebiasaan merokok
menghilangkan 25% vitamin C dalam darah. Selain nikotin senyawa lain
yang berdampak sama buruknya adalah kafein. Selain itu stres, demam, infeksi, dan berolahraga juga meningkatkan kebutuhan vitamin C.
Pemenuhan kebutuhan vitamin C bisa diperoleh dengan mengonsumsi beraneka buah dan sayur seperti jeruk, tomat, arbei, stroberi, asparagus, kol, susu, mentega, kentang, ikan, dan hati.
III. METODE PRAKTIKUM dan PEMBAHASAN
TUJUAN
- Mengetahui kandungan vitamin C jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin c tablet, dan tomat
- Menghitung kadar vitamin C paa jeruk nipis, jambu biji, minuman sari buah, vitamin C tablet, dan tomat
- Mengkomunikasikan peran vitamin C pada tubuh
ALAT DAN BAHAN
- jeruk nipis, jambu biji merah, tomat
- pipet tetes
- air
- Tabung reaksi
- Mortar dan penumbuknya
- pisau
- amilum Iodida atau betadine
- vitamin C tablet
- Minuman sari buah
CARA KERJA
- Ambillah 3 tabung reaksi dan beri label bahan-bahan makanan yang akan diuji
- Isilah masing-masing tabung dengan larutan amilum Iodida atau betadine sebanyak 1 ml
- Tambahkan tetes demi tetes larutan vitamin C kedalam tabung A sampai warna larutan jernih
- Hitung jumlah tetesan yang diperlukan untuk menjernihkan larutan amilum Iodida atau betadine tersebut
- Ulangi langkah 3 dan 4 untuk tabung selanjutnya
- Catat hasil pengamatanmu pada table hasil pengamatan!
TABEL PENGAMATAN
No
|
Bahan makanan
|
Jumlah tetesan
|
Kadar vitamin C
|
1
|
Larutan Vit C
|
2
|
100%
|
2
|
Sari jeruk nipis
|
15
|
13,3%
|
3
|
Sari buah tomat
|
13
|
15,4%
|
4
|
Ekstraks jambu biji
|
1
|
200%
|
5
|
Minuman sari buah
|
17
|
11,8%
|
6
|
Saos Tomat ABC
|
36
|
5,5%
|
ANALISIS DATA
- Bandingkan jumlah tetesan yang diperlukan dari 2 larutan bahan makanan (sari jeruk
dan sari tomat). Manakah yang jumlah tetesannya lebih kecil dari jumlah tetesan vitamin C?
- Jumlah tetesan yang lebih sedikit sampai yang lebih banyak:
(1) Ekstrak jambu biji
(2) Vitamin C tablet
(3) Sari buah tomat
(4) Sari jeruk nipis
(5) Minuman sari buah
(6) Saus tomat
- Semakin banyak jumlah tetesan berarti semakin sedikit kandungan vitamin C pada
bahan makanan tersebut.
IV. PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan beberapa bahan makanan yang dicurigai mengandung Vitamin C, kami menyimpulkan bahwa kandungan vitamin c dari buah jambu biji merah paling tinggi diantara bahan makanan lain yang kami uji kadar vitamin c. Selain itu, kami mengetahui bahwa kadar vitamin c dalam minuman sari buah yang menyatakan bahwa mengandung 100 % vitamin c ternyata kadar vitamin c nya hanya 11, 8% atau tidak sesuai dengan informasi nilai gizi yang tercantum pada kemasan produk. Perlu diketahui bahwa kadar vitamin c pada bahan makanan alami seperti jeruk nipis, tomat, buah jambu biji merah lebih baik dikonsumsi daripada bahan makanan yang mengandung vitamin c tetapi telah tercampur dengan zat adiktif (buatan).
No comments:
Post a Comment