Prinsip Komunikasi
Prinsip-prinsip
komunikasi seperti halnya fungsi dan definisi komunikasi mempunyai uraian yang
beragam sesuai dengan konsep yang dikembangkan oleh masing-masing pakar.
Istilah prinsip oleh William B. Gudykunst disebut asumsi-asumsi komunikasi.
Larry A.Samovar dan Richard E.Porter menyebutnya karakteristik komunikasi.
Deddy Mulyana, Ph.D membuat istilah baru yaitu prinsip-prinsip
komunikasi. Terdapat 12 prinsip komunikasi yang dikatakan sebagai penjabaran
lebih jauh dari definisi dan hakekat komunikasi yaitu :
Prinsip
1 : Komunikasi adalah suatu proses simbolik
Komunikasi adalah sesuatu yang bersifat dinamis, sirkular dan tidak berakhir
pada suatu titik, tetapi terus berkelanjutan.
Prinsip 2 : Setiap perilaku mempunyai potensi komunikasi
Setiap orang tidak bebas nilai, pada saat orang tersebut tidak bermaksud
mengkomunikasikan sesuatu, tetapi dimaknai oleh orang lain maka orang tersebut
sudah terlibat dalam proses berkomunikasi. Gerak tubuh, ekspresi wajah
(komunikasi non verbal) seseorang dapat dimaknai oleh orang lain menjadi suatu
stimulus.
Prinsip 3 : Komunikasi punya dimensi isi dan hubungan
Setiap pesan komunikasi mempunyai dimensi isi dimana dari dimensi isi tersebut
kita bisa memprediksi dimensi hubungan yang ada diantara pihak-pihak yang
melakukan proses komunikasi. Percakapan diantara dua orang sahabat dan
antara dosen dan mahasiswa di kelas berbeda memiliki dimesi isi yang berbeda.
Prinsip 4 : Komunikasi itu berlangsung dalam berbagai tingkat kesengajaan
Setiap tindakan komunikasi yang dilakukan oleh seseorang bisa terjadi mulai
dari tingkat kesengajaan yang rendah artinya tindakan komunikasi yang tidak
direncanakan (apa saja yang akan dikatakan atau apa saja yang akan dilakukan
secara rinci dan detail), sampai pada tindakan komunikasi yang betul-betul
disengaja (pihak komunikan mengharapkan respon dan berharap tujuannya tercapai)
Prinsip 5 : Komunikasi terjadi dalam konteks ruang dan waktu
Pesan komunikasi yang dikirimkan oleh pihak komunikan baik secara verbal maupun
non-verbal disesuaikan dengan tempat, dimana proses komunikasi itu berlangsung,
kepada siapa pesan itu dikirimkan dan kapan komunikasi itu berlangsung.
Prinsip 6 : Komunikasi melibatkan prediksi peserta komunikasi
Tidak dapat dibayangkan jika orang melakukan tindakan komunikasi di luar norma
yang berlaku di masyarakat. Jika kita tersenyum maka kita dapat memprediksi
bahwa pihak penerima akan membalas dengan senyuman, jika kita menyapa seseorang
maka orang tersebut akan membalas sapaan kita. Prediksi seperti itu akan
membuat seseorang menjadi tenang dalam melakukan proses komunikasi.
Prinsip 7 : Komunikasi itu bersifat sistemik
Dalam diri setiap orang mengandung sisi internal yang dipengaruhi oleh latar
belakang budaya, nilai, adat, pengalaman dan pendidikan. Bagaimana seseorang
berkomunikasi dipengaruhi oleh beberapa hal internal tersebut. Sisi internal
seperti lingkungan keluarga dan lingkungan dimana dia bersosialisasi
mempengaruhi bagaimana dia melakukan tindakan komunikasi.
Prinsip 8 : Semakin mirip latar belakang sosial budaya semakin efektiflah
komunikasi
Jika dua orang melakukan komunikasi berasal dari suku yang sama, pendidikan
yang sama, maka ada kecenderungan dua pihak tersebut mempunyai bahan yang sama
untuk saling dikomunikasikan. Kedua pihak mempunyai makna yang sama terhadap
simbol-simbol yang saling dipertukarkan.
Prinsip 9 : Komunikasi bersifat nonsekuensial
Proses komunikasi bersifat sirkular dalam arti tidak berlangsung satu arah.
Melibatkan respon atau tanggapan sebagai bukti bahwa pesan yang dikirimkan itu
diterima dan dimengerti.
Prinsip 10 : Komunikasi bersifat prosesual, dinamis dan transaksional
Konsekuensi dari prinsip bahwa komunikasi adalah sebuah proses adalah
komunikasi itu dinamis dan transaksional. Ada proses saling memberi dan
menerima informasi diantara pihak-pihak yang melakukan komunikasi.
Prinsip 11 : komunikasi bersifat irreversible
Setiap orang yang melakukan proses komunikasi tidak dapat mengontrol sedemikian
rupa terhadap efek yang ditimbulkan oleh pesan yang dikirimkan. Komunikasi
tidak dapat ditarik kembali, jika seseorang sudah berkata menyakiti orang lain,
maka efek sakit hati tidak akan hilang begitu saja pada diri orang lain
tersebut.
Prinsip 12 : Komunikasi bukan panasea untuk menyelesaikan berbagai masalah
Dalam arti bahwa komunikasi bukan satu-satunya obat mujarab yang dapat
digunakan untuk menyelesaikan masalah.
No comments:
Post a Comment