Tuesday, 8 May 2012

makalah PIP tentang Penyebab Tanah Longsor


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bencana alam sebagai peristiwa alam dapat terjadi setiap saat dimana saja dan kapan saja, disamping menimbulkan kerugian material dan imaterial bagi kehidupan masyarakat. Gerakan tanah adalah salah satu bencana alam yang sering mengakibatkan kerugian harta benda maupun korban jiwa dan menimbulkan kerusakan sarana dan prasarana lainnya yang membawa dampak  sosial dan ekonomi.
Bencana adalah sesuatu yang tidak kita harapkan, oleh karena itu pemahaman terhadap proses terjadinya gerakan tanah berikut faktor penyebabnya menjadi sangat penting bagi pemerintah maupun masyarakat. Alternatif penanggulangan bencana baik dari aspek pencegahan (preventif), pengurangan (mitigasi) maupun penanggulangan (rehabilitasi) perlu dikaji secara mendalam.

1.2 Tujuan
Tujuan penulis membuat makalah ini adalah : 
1.      Untuk mengetahui gejala umum terjadinya tanah lonsor dan penyebab
terjadinya bencana alam tanah lonsor dan pencegahan terjadinya
bencana alam tanah longsor.
2.      Untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

BAB II
BAHAN DAN METODE
Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. Proses terjadinya tanah longsor dapat diterangkan sebagai berikut: air yang meresap ke dalam tanah akan menambah bobot tanah. Jika air tersebut menembus sampai tanah kedap air yang berperan sebagai bidang gelincir, maka tanah menjadi licin dan tanah pelapukan di atasnya akan bergerak mengikuti lereng dan keluar lereng
2.1 Penyebab Tanah Longsor
Pada prinsipnya tanah longsor terjadi bila gaya pendorong pada lereng lebih besar dari gaya penahan. Gaya penahan umumnya dipengaruhi oleh kekuatan batuan dan kepadatan tanah. Sedangkan gaya pendorong dipengaruhi oleh besarnya sudut kemiringan lereng, air, beban serta berat jenis tanah batuan. 
Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai factor alami dan manusia:
Faktor_alam
Kondisi alam yang menjadi faktor utama terjadinya longsor antara lain:
a)      Kondisi geologi: batuan lapuk, kemiriringan lapisan, sisipan lapisan batu lempung, struktur sesar dan kekar, gempa bumi, stratigrafi dan gunung api.
b)      Iklim: curah hujan yang tinggi.
c)      Keadaan topografi: lereng yang curam.
d)     Keadaan tata air: kondisi drainase yang tersumbat, akumulasi massa air,erosi dalam, pelarutan dan tekanan hidrostatika.
e)      Tutupan lahan yang mengurangi tahan geser, misal tanah kritis.

Faktor manusia
Ulah manusia yang tidak bersabat dengan alam antara lain:
a)      Pemotongan tebing pada penambangan batu dilereng yang terjal.
b)      Penimbunan tanah urugan di daerah lereng.
c)      Kegagalan struktur dinding penahan tanah.
d)     Penggundulan hutan.
e)      Budidaya kolam ikan diatas lereng.
f)       Sistem pertanian yang tidak memperhatikan irigasi yang aman.
g)      Pengembangan wilayah yang tidak diimbangi dengan kesadaran
masyarakat, sehingga RUTR tidak ditaati yang akhirnya merugikan
sendiri.
h)      Sistem drainase daerah lereng yang tidak baik.
2.2    Gejala Umum Terjadinya Bencana Alam Tanah Longsor
Ø  Munculnya retakan-retakan di lereng yang sejajar dengan arah tebing. 
Ø  Biasanya terjadi setelah hujan. 
Ø  Munculnya mata air baru secara tiba-tiba. 
Ø  Tebing rapuh dan kerikil mulai berjatuhan. 
2.3    Pencegahan Terjadinya Bencana Alam Tanah Longsor
Ø  Jangan mencetak sawah dan membuat kolam pada lereng bagian atas di
dekat pemukiman.
Ø  Buatlah terasering (sengkedan) pada lereng yang terjal bila membangun
permukiman .
Ø  Segera menutup retakan tanah dan dipadatkan agar air tidak masuk ke
dalam tanah melalui retakan
Ø  Jangan memotong tebing jalan menjadi tegak
Ø  Jangan mendirikan rumah di tepi sungai yang rawan erosi
Ø  Jangan menebang pohon di lereng (gb. kiri)
Ø  Jangan membangun rumah di bawah tebing
2.4    Hal – Hal Yang di Lakukan Selama dan sesudah Terjadi Bencana
1. Tanggap Darurat 
Yang harus dilakukan dalam tahap tanggap darurat adalah penyelamatan dan pertolongan korban secepatnya supaya korban tidak bertambah. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan, 
2. Rehabilitasi
Upaya pemulihan korban dan prasarananya, meliputi kondisi sosial, ekonomi, dan sarana transportasi. Selain itu dikaji juga perkembangan tanah longsor dan teknik pengendaliannya supaya tanah longsor tidak berkembang dan penentuan relokasi korban tanah longsor bila tanah longsor sulit dikendalikan.

3.      Rekonstruksi
Penguatan bangunan-bangunan infrastruktur di daerah rawan longsor tidak menjadi pertimbangan utama untuk mitigasi kerusakan yang disebabkan oleh tanah longsor, karena kerentanan untuk bangunan-bangunan yang dibangun pada jalur tanah longsor hampir 100%.

BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari makalah yang kami buat yang berjudul “Bencana Alam Tanah Longsor” dapat menarik kesimpulan, diantaranya: Tanah longsor adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan rombakan, tanah, atau material campuran tersebut, bergerak ke bawah atau keluar lereng. 
Faktor penyebab terjadinya gerakan pada lereng ( tanah longsor) juga tergantung pada kondisi batuan dan tanah penyusun lereng, struktur geologi, curah hujan, vegetasi penutup dan penggunaan lahan pada lereng tersebut, namun secara garis besar dapat dibedakan sebagai factor_alami_dan_manusia.
Terjadinya bencana alam tanah longsor ini dapat diminimalkan dengan memberdayakan masyarakat untuk mengenali tipologi lereng yang rawan longsor, gejala awal longsor, serta upaya antisipasi dini yang harus dilakukan, sehingga pengembangan dan penyempurnaan manajemen mitigasi gerakan tanah baik dalam skala nasional, regional maupun lokal secara berkelanjutan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi informasi dan menggalang kebersamaan segenap lapisan masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

1.      Moch. Ma’ruf Tanudjaja. 1995. Ilmu Pengetahuan Bumi dan Antariksa. Jakarta : Balai Pustaka.
2.      Anonim. 1987. Atlas Geografi Indonesia dan Dunia. Jakarta : Pustaka Ilmu.
3.      http://www.google.com

No comments: